Senin, 31 Januari 2011

Ganti nama

Ada banyak alasan seseorang mengganti namanya. Pada saat saya menjalani transplantasi ginjal di negeri China, selama dua minggu nama saya diganti seperti masyarakat China kebanyakan. Saya lupa nama pemberian sementara itu. Pemberian nama itu gara-gara komputer di rumah sakit itu tak memiliki huruf Latin. Saya cukup senang diberi nama baru. Seingat saya arti nama pemberian itu mengandung makna yang baik.

Belajar berbicara

Bersama seorang teman, saya menikmati sore hari dengan duduk-duduk sambil mengobrol di kedai kopi. Di mal tentunya. Salah satu obrolan itu begini. Teman saya kesal karena salah satu temannya kalau berbicara selalu berkesan show off. ”Masak doi ngomong gini. Mobil BM gue lagi dipinjem saudara ke Bandung,” jelasnya. ”Emang penting nyebutin merek mobil? Enggak bisa ya kalau bilang gini aja...mobil saya sedang dipinjam saudara ke Bandung? Mang gue peduli mobil doi apa?” ”Gue tahu sih doi mang kaya raya.”

2010-2011

Nyaris setiap orang yang saya temui, kira-kira lebih dari tujuh orang, bercerita sambil bermuram durja kalau tahun 2010 yang baru lalu merupakan tahun yang cukup sulit. Tahun yang tidak terlalu nyaman.
Awalnya saya berkeinginan menuliskan kalimat yang indah dan mengusung pesan yang positif di status Facebook menjelang akhir tahun, tetapi saya urungkan niat itu karena sejujurnya tahun lalu bukanlah tahun yang juga terlalu baik buat saya.
Bahwa saya bisa tetap sehat-sehat saja, masih bisa menikmati hidup sampai di penghujung tahun, saya bersyukur karenanya. Tetapi harus saya akui, itu tak senikmat dua tahun lalu. Meski, ada satu teman yang mengatakan kalau target pendapatannya jauh lebih baik dari dua tahun lalu.

Negatif

Baru dua minggu saya dan Anda menjalani tahun baru, menikmati hari-hari baru, setelah menerima sejuta ucapan yang begitu positifnya, begitu cliche-nya, begitu samanya setiap tahun.
Semoga ini dan semoga itu. Supaya hidup penuh dengan kebahagiaan ini dan itu, pokoknya de-es-be, de-es-be. Nah, mungkin Anda jadi kaget kok ujuk-ujuk judul parodi ini malah mengajak untuk memulai tahun dengan berpikir negatif?

Kado

Saya menikmati akhir tahun dengan menghujani diri sendiri dengan hadiah Natal dan hadiah Tahun Baru. Akhir tahun itu buat saya selalu memiliki suasana yang berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Saya lebih memanjakan diri dengan membeli ini dan itu. Ada saja alasan untuk membeli semuanya.... Alasan paling lebay adalah mau memberi penghargaan kepada diri sendiri setelah menjalani aktivitas selama satu tahun dengan segala gejolaknya.